[Lentera ….ємЈΞ]


Baca dengan hatimu, lalu berikan isinya padaku (Ku tunggu! Koment-y!!!) ~,~


Tiga Hati Dua Cinta Ratu Rasa

Post`Q Sekarang

 

Tiga Hati Dua Cinta Ratu Rasa
Dua hari yang lalu! Kulihat engkau masih murung, ada guratan-guratan kesedihan dari rautmu. entah mengapa engkau berubah sejak kepergianku, apa gerangan pembuat sedih di hatimu?
Aryo-pun datang untuk membawa sebuah kabar, ia berkata engkau tak ingin bertemu denganku lagi! Mengapa? apa karena perlakuanku kepadamu yang tidak baik? Kau membuatku selalu berfikir, mengapa kau biarkan diriku selalu memikirkanmu?
Kucoba menelfonmu berkali-kali! Tapi kau tetap tak kutemui diujung sana, begitupun setiap kukunjungi. kau tak pernah ada ditempat. Akh! mengapa engkau membuatku seperti ini? mengapa kau membuatku tak tau akan kesalahan dan apa yang membuatmu semarah ini padaku?
Kususuri jalanku pada saat masih bersamamu, kulihat semua baik-baik! apa karena aku tak bisa melihat ketidak sukaanmu hingga aku anggap semua tetap dalam keadaan baik.
Lama aku termenung! dalam harap aku ingin segera bertemu denganmu. meminta beberapa kata untuk menjawab segala tanya dalam hatiku. tapi engku tetap tak mau bertemu meski aku membujuk.
"Arya! Apa kamu tau Nina kenapa?" Arya hanya menggelengkan kepalanya. Arya ikut diam. iapun berubah saat aku sadar Nina sudah tak seperti sedia kala.
Mengapa? Ada apa? Kucoba bertanya kembali untuk kesekian kali. Tapi Nina ataupun Arya hanya bungkam menghadapiku. Lelah aku mencari, kutemui Serli dikediamannya. Kupeluk erat tubuhnya. "Sayang..." Lenguhku. Isak tangisku terbuncah dalam dekapannya. Kini hanya padanya semua duka lara bisa kuungkap. Serli setia menemani kesedihanku. Sampai Arya datang menghampiri kegalauanku.
"Buk!" Disodorkannya tinju kearahku. Seketika Serli ikut terhempas bersamaku.
"Apa-apaan lu Ya! Apa masalah lu, , , " Kulihat keadaan Serli baik. Kubantu ia berdiri.
"Arya. Denger yah! gua gak akan biarin lu nyakitin Serli, apapun masalah lu sama gua. Lu jangan pernah ajak Serli dalam masalah ini!" Sentakku pada Arya.
"Cih!" Arya balik menantang dengan senyum sinis.
"Lu mengiba untuk memberi tau kenapa Nina bersedih! Tapi lu bisa memeluk pacar lu tanpa beban? Pantaskah apa yang udah kamu lakukan untuk Nina?" Arya mulai geram. Arya kembali mengepalkan tinjunya lagi.
"Maksud lu apa? Dan soal Serli. dia cewe gua. Kalo gua meluk dia tanpa  beban, tentu itu karena dia mampu membuat gua lega. Tak sepertimu yang membuatku tak tenang" Aku tak begitu paham dengan arah pembicaraan Arya. Yang jelas sikapnya sangat kekanak-kanakan. Meninjuku dari arah belakang, membuat serli ikut terjatuh. Aku benar-benat tidak bisa menerimanya.
"Heh" Arya semakin terdengar sinis.
"Lu sadar! dengan lu seperti ini. Lu akan selalu nyakitin Nina. Dan lo! Selalu datang kepadanya untuk selalu membuatnya bahagia? Dasar plinplan. Atau... Karena lu benar-benar bodoh! Sampai lu gak tau kalo Nina selama ini terlalu sayang sama lu?" Arya meneriakan kata-katanya tepat didepan mataku. Aku terperanjat mendapati ucapanya.
"A.... Apa maksud lu!" Arya terlihat jengah mendapati pertanyaan-pertanyaanku yang tidak bermutu, tanpa peduli kata-kataku ia lekas pergi membelakangiku.
aku terdiam. Kata-kata Arya benar-benar membuatku syok! Serli yang menyaksikan pertengkatran kami hanya menatapku tak bergeming.
"Sayang... Aku..." Entah apa yang bisa kututurkan. hatiku bercampur baur. banyak hal yang tk kuingini berada dalam hatiku.
Langkahku gontai. Serli hanya mengiba padaku. matanya berkaca-kaca! entahlah, hatiku kacau. aku tak bisa mengartikan sorot matanya.
***
"Nin?" Ucapku kemudian.
"Iyah?" Jawab Nina nyantai.
"Apa benar yang dibilang Arya?" ...
Nina terdiam. entah apa yang sedang dipikirannya. tapi rautnya kembali berubah seperti saat tak ingin menemuiku lagi.
"Aku tidak ingin kamu berubah?" Pintaku dengan sangat. Jujur, aku benar-benar tidak ingin kehilangannya!
"Kapan? Apa aku pernah berubah? Bahkan perasaankupun tidak" Nina tak menatapku tagi. kali ini ia hanya memandang kedepan dengan tatapan kosong.
"Aku ingin kita selalu jadi teman sampai kapanpun!" Hatiku perih saat berkata demikian. Serli datang memenuhi otakku sekarang.
"Teman? Mengapa?" Ucapnya getir. Nina berbalik, aku semakin merasa ia ingin menjauhiku.
"Nin. kamu kenapa?" Ucapku meyakinkan. ada perasaan yang tak kusuka datang kembali. Akh! aku tak mengerti!
"Cukup Rio. Aku menyerah!" Nina berpamitan. ia bahkan tak ingin memegang tanganku lama.
"Nin. Jangan buat aku seperti ini!" Ku dekap tubuhnya agar tak semakin menjauh. segera ku pegang erat agar ia tak terlepas lagi.
"Apa?" Katanya  Pelan!"
"Plack!" Nina berbalik dan melayangkan tangannya kepipi kananku.
"Nin..."
"Cukup!"
"Ke..."
"Cukup Rio! Aku lelah, kau tau bagaimana rasanya jika hatimu dipermainkan? dilecehkan? dan diabaikan?"...
"Tidak! kamu tidak akan pernah tau" Nina berlari. Ada apa? apa yang sudah aku lakukan? mengapa Nina dan Arya....
***
Hari-hari belakangan ini seperti tak biasanya. saat aku sendiri, serlilah yang berhasil kutemui. "Sayang. kenapa dia begitu penting. sebenarnya nina itu apa bagimu?" Serli terlihat seperti Nina sekarang. apa yang dibicarakannya. mengapa ia bertanya hal yang sudah tau mana jawabanya.
"Siapa? Kamu dan Nina bukan pilihan. Kamu itu pacarku, dan Nina adalah temanku!" Ucapku pasti.
Serli kemudian berlinang! lagi-lagi! apa yang salah? Pikirku.
***
"Aku Minta putus" Ucap Serli mengagetkanku.
"Kenapa?" Tanyaku. kejadian belakangan ini membuatku semakin ragu. apapun yang aku lakukan selalu dianggap Serli dan Nina seperti itu, bahkan Arya-pun begitu.
"Kau memang tak pernah sadar. itu yang salah denganmu!"
"Sadar?" Kuingat-igat lagi, apa maksud kata-katanya. aku tak sepertinya yang selalu bisa mengerti diriku. aku tetap tidak bisa.
"Kau minta Nina untuk selalu menemanimu dan tidak meninggalkanmu! lantas kau bilang mencintaiku dan akan selalu bersamaku. lalu kau bilang ingin membahagiakanku terus  kau bilang tidak akan menyakitinya? dimana hatimu? pikiranmu? kau anggap apa aku dan dia? ingin kau jadikan apa kami!"
"Lihat dirimu? Mampukah kamu berlaku adil untuk tetap bisa membahagiakan kami? sedang kami tak ingin dibagi. tapi kau memaksa untuk tetap tidak memilih"
"Jika kau hanya memikirkan dirimu sendiri. untuk apa selalu berusaha melakukan hal yang lebih! sedangkan kenyataannya kau semakin membuat kita tersakiti" Terang serli panjang lebar.
Aku terdiam.mengapa? ada apa? aku benar-benar tak mengerti. Nina sudah menjauh, kini Serli mengikuti untuk pergi. apa yang terjadi. mengapa bisa begini?
***
Tak ada yang tersisa! yang ada. ini tentang hatiku, hati Nina dan Serli. Cinta Nina dan Serli, Dan Rasa Serli.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

░░░░░░░░░░░░░░░░░▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓

Cari Blog Ini

Entri Populer

KOMIK YANG MEMBERIKU INSPIRASI, IDE BAGUS DAN BANYAK SYARAT MAKNA!!!!!!!!!!!!

KOMIK YANG MEMBERIKU INSPIRASI, IDE BAGUS DAN BANYAK SYARAT MAKNA!!!!!!!!!!!!
Special Komik Ku,



EmJe`S World

Miftahul Jannah(EMJE),,,

“Aku adalah seorang perempuan yang ingin mengenal dan dikenal oleh seorang laki-laki,

Aku adalah seorang teman yang ingin menjadikan dan dijadikan sebagai sandaran hati,

Aku adalah Seorang saudara yang ingin mencontoh dan dicontoh oleh mereka saudara-saudaraku yang baik hati,

Aku adalah seorang murid yang ingin belajar dan diajar dengan guru-guruku saat ini,

Aku adalah seorang anak yang ingin berbakti dan diabdi keluargaku sampai nanti,

Dan aku seorang penulis yang ingin memberi dan diberi pada saat nanti,

Aku adalah seorang hamba yang terus berdoa pada Sang Rabbi sampai akhir hayatku nanti”


Aku… Seorang manusia biasa yang tak luput dari kasih dan mengasihi…


_________________

ємЈΞ