[Lentera ….ємЈΞ]


Baca dengan hatimu, lalu berikan isinya padaku (Ku tunggu! Koment-y!!!) ~,~


Hasil yang Indah

Post`Q Sekarang


HASIL YANG INDAH

Oleh... ємЈΞ

Apa kamu pernah melihat seseorang yang kamu cintai tiba-tiba melakukan hal diluar pemikiranmu sebelumnya? Yah, aku pernah.
Melihatnya sangat berwibawa, sopan dan penuh tanggung jawab. Dapat melakukan hal yang tak bisa diterima akal sehat. Huh! Aku sedih, memikirkan diriku sendiri.
Kak Andri. Cukup lama aku memperhatikannya. Bukan hanya aku! Anak SMP, SMA. Semua terpikat kepadanya. Wajar dong aku juga suka!
Tapi tidak disangka. Karena dia mencintai seseorang, ia lupa akan dirinya. Akan image yang sudah dibagun olehnya. Bahkan kudengar, ia berusaha untuk memikat perempuan yang tidak berstatus singgel.
“Ogh!” Aku syok mendengar beritanya, terlebih saat mengetahui siapa perempuannya. Dia adalah sahabatku, sahabat yang pernah kutau pribadinya.
“Tidak baik, Minus. Plus-plus enggak banget!” Mengapa kubilang demikian? Karena berkebalikan dengan pribadi yang dipunya oleh Kak Andri.
“Aku sangat terpukul. Aku yang setingkat plus satu ditolak! Sedang dia yang minus satu diterima! AKU BENAR_BENAR TIDAK BISA MENERIMANYA….!!!” Panas hatiku mendengarnya, gerah rasanya hatiku menerimanya. “BENAR_BENAR TIDAK DAPAT DIPERCAYA!”
Sejak hari itu aku jadi ikut mencibirnya. Mendeskripsikan hal-hal buruk apapun tentangnya. Ternyata aku sungguh-sungguh tak bisa membenarkannya.
Sebulan hubungan mereka kurasa bagai seabad menyaksikannya. Aku muak! Aku ingin beteriak! Saat difikir-fikir untuk apa? Aku bukan siapa-siapanya?
Dan hari itu. Kak Ari, Kak Tio, Mba Emi, Mba Anggi, Kak Adi. Teman-temannya juga ternyata mengkoreksinya. Sejak Kak Andri bersamanya, Nilainya menjadi Plus satu, Minus satu. Dan terakhir nilai yang didapat justru Minus dua, Minus dua. Bukankah bersama perempuan itu membuat nilainya jadi berkurang?
MENYEBALKAN! Padahal, jika yang diterimanya itu baik, cantik, pintar dan solehah. Dia akan jadi Plus kuadrat dua kali. Dapat juga menambah perbaikan bagi dirinya.
Tapi mengapa? Mengapa ia tidak melakukan hal seperti itu? Cinta? Apa cinta mampu membuat seseorang sebodoh itu?
Setauku, cinta akan membuat seseorang dapat menilai dengan benar! Karena Cinta membuatmu dapat melihat sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain! Harusnya seseorang yang sedang mencintai itu jauh lebih pintar dari kita yang tidak sedang mencintai.
“Argh….!!!”
>>>><<<< 
        Tanpa basa-basi, kutarik lengannya sangat kencang. Kupegangi badannya dengan kesal! “Kaka ini kenapa sih! Kenapa dia? Kenapa harus dia? Kita semua benar-benar tidak mengerti!” Kekesalanku sudah sampai diubun-ubun. Rasanya ingin segera meledak dan bisa mengenainya, agar ia dapat menyesali keputusannya.
        “Kenapa? Kenapa Kaka harus memberitahumu? Kenapa Kamu ingin tau? Kenapa? Apa hubungannya ini denganmu? Untuk apa?” Duh! Mendengar pertanyaanku dibalikan olehnya, aku kelu! Benar yang dikatakannya.
        “Aku wakil dari semua orang yang sedang bertanya-tanya!” Kataku mantap, menjawab seluruh pertanyaannya.
        Ia tersenyum, hamper tertawa! “Kamu ini! Bisa aja!” Huh! Susah payah carialas an, hanya dihargai dengan senyuman. Gak kemurahan? Dalam hati.
        “Duduk!” Perintahnya.
        “Gak baik Adik kelas melakukan ini terhadap Kakak kelasnya” Tambahnya.
        “Kenapa? Kenapa Ka! Aku ingin tau. Ayo, beri tahu aku…” AKu menunduk. Kata-kataku lirih, mungkin dengan begitu ia akan bersedia memberikan jawabannya.
        “Em… Kenapa yah! Memang beneran mau tau!” Tanyanya lagi dengan gaya meledek.
        “Uh! Apa-apaan itu… disuruh sopan! Yang nyuruh sopan lebih gak sopan!” Kataku, bersungut-sungut.
        “Apanya?” Kak Andri mulai bersikap biasa, aku melihatnya keheranan.
        “Orang nanya itu musti dijawab, minimal kalo gak bisa jawab bisa dibungkus jadi PR!” Aku masih ketus dan manyun. Kak andri tak merespon seperti tadi. Agaknya ia ingin mulai serius.
        “Kaka Jatuh cinta dengannya! Kaka sangat jatuh cinta de!”
        “Kenapa? Kenapa Kaka bisa jatuh cinta kepadanya?”
        “Karena sebenarnya dia itu baik, sopan dan sangat bertanggung jawab!”
        Hah! Aku melongo. Kayanya Kak Andri sudah tidak waras. Mengatakan Minus menjadi plus. “HADUH GAWAT.”
        “De! Kulit luar itu tidak selalu menampakan yang ada didalamnya.”
        “Loh! Loh! Aku memang baru liat kulit luarnya Kak. Tapi mereka! Mereka yang tau tentangnya. Mereka menilai untuk sesuatu yang dilihatnya Kak…” Aku heran. Ada apa dengannya. Mengapa Kak Andri begitu membela perempuan itu.
        Dan yang paling membuatku heran. Ia masih sama! Sama seperti Kak Andri yang kukenal sebelumnya. Justru jika dihitung, Nilainya jadi Plus kuadrat dua kali. “Apa-apaan ini…” Aku bergeming, begitupun Kak Andri.
        “Begini De! Kaka melihatnya disebuah Panti social, ia dalah donator utama di tempat itu. Kamu tau kan dia hanya dari keluarga sederhana? Dan juga dari keluarga yang sudah tidak punya nama!” Ucapan itu, ucapan Kak Andri mengingatkanku mengapa Perempuan itu jadi Minus dimataku.
        Ia lahir dari seorang ibu tanpa suami, ibunya janda dengan satu anak! Hem… bukan itu intinya. Tapi citra mereka yang menjadi masalah utamanya. Memang tidak semua orang seperti itu buruk! Tapi bagi sebagian, orang-orang seperti itu lebih sering mendapat perhatian yang miring dari orang-orang.
        Ditambah dengan cerita anak-anak yang kudengar, bahwa dia itu playgirl! Wajar juga, aku beranggapan hal yang sama.
        “Kamu tau dia berbuat apa saja untuk panti itu! Ia jadi tenaga pengajar, dan guru mengaji! Ia fasih De melafalkan ayat Al-Qur’an. Kakak yang mendengarkannya” …
        Mendengar itu, seketika petir menyambar nuraniku. Petir-petir yang tidak biasa yang diawali dari ketidak biasaan.
        “Kaka… “ AKu berusaha menerka-nerka. Tapi tanpa kuminta Kak Andri kemudian menceritakan semuanya.
        “Kaka tau! Apa yang ada di kepala orang-orang saat memandang kami, Kaka sendiri risih De! Tapi dia tidak. Sebagai seseorang yang sedang dicemoohkan. Ia tidak berniat untuk membela diri. Dia tetap menjadi dirinya sendiri, dan menjalani hidupnya dengan baik”
        “Soal berganti-ganti pacar itu bohong! Banyak yang mengaku menjadi pacarnya. Ia hanya berusaha untuk tidak melibatkan dirinya dengan kebohongan-kebohongan itu. Jadi dia tidak masalah dengan laki-laki yang mengaku menjadi pacarnya!”
        “Awalnya Kaka beranggapan sama. Tapi setelah diperhatikan, dia itu tidak seksi, tidak centil dan tidak suka sombong. Melihatnya selalu rajin mengerjakan Piket Kaka jadi tertarik. Ternyata dia bukan hanya cantik dan manis. Dia juga baik, sopan dan sangat bertanggung jawab.”
        “Jika kamu menilaiku Plus kuadrat dua kali, berarti sekarang jadi plus kuadrat berkali-kali…” Kak Andri tertawa mendengar kata-katanya sendiri. Aku yang melihatnya hanya terpukau.
        “Alangkah beruntung yang mencintai dan dicintai kalo begitu!” Ia mengangguk. “Terima kasih” Ucapnya.
        “Kenapa? Apa yang sudah aku lakukan? Sampai Kaka harus berterima kasih.”
        “Karena Kamu bertanya! Bertanya berarti dapat menyeleseikan kesalah fahaman diantara kita. Dengan bertanya, seseorang akan mendapat jawaban yang sebenarnya tanpa hasud dan fitnah! Dan Karena kamu bertanya, Kaka lega sekarang kaka dapat mengatakannya.”
        “Mengatakan? Lega!” Kak Andri makin menambah deretan kebingungan dihatiku.
        “Kamu kan suka sama Kaka!” Mendengar jawabannya, aku jadi malu. Kupukul saja untuk menghilangkan kecanggunganku.
        Heh… itulah mengapa aku mencintainya. Ya, karena dia yang seperti itu. Sekarang aku tau, mengapa hal yang kufikir itu tidak mungkin! Justru karena itu benar, Kaka tidak mungkin seperti itu.
        Heh… Lega mendengarnya, iri juga plus sedih lagi. Tetap tidak diterima olehnya. Tapi satu hal yang sekarang benar. Laki-laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik, dan perempuan yang baik insya Allah hanya milik laki-laki yang baik. Seperti Dina_Perempuan itu untuk Kak Andri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Persembahan Cinta Nabila

Post`Q Sekarang


Persembahan Cinta Nabila
            Cinta Nabila pantas dipuji. Meskipun Wahyu tak pernah menggubrisnya, ia tetap rela untuk terus mencintainya. Bahkan, sesekali kudengar ia turut berbahagia menyambut mantan kekasihnya bersanding dengan Angel.
            Aku tau Angel itu siapa. Bagi Nabila, ia lebih dari seorang teman! Entahlah, “Selamat yah! Jaga dia untukku.” Pinta Nabila pada Angel. Senyumnya sedikitpun tak pernah pupus, Bahkan Angel kerap berterimakasih kepadanya!
Subhanallah! Nabila tak menguraikan titisan kesedinhannya lewat mata, ia justru mempersembahkan senyuman lewat cintanya. Lama aku termangu, Nabila memang tak sedikitpun menampakkan kekecewaannya. Alangkah sempurnanya ia menyimpan rapat perasaan sakitnya.
Kupandangi Nabila hingga tak berkedip, polesan make up yang soft ditambah perangainya yang halus dan bawaannya juga yang ramah. Mimik itu, tentu siapapun tak akan ada yang menebak apa isi dalam hatinya.
Andai hati itu transparan! Dan mampu dilihat oleh khalayak, pasti banyak semburat keresahan dan biji-biji cinta yang tersebar diselaput darah hatinya. Yah! Dihatinya sudah ada satu nama yang selama ini ia jaga. Bahkan sesekali ia harus memalingkan pandangannya pada laki-laki lain untuk menjaga kadar cinta itu agar tidak luntur.
Tapi kini satu nama itu melarikan diri dari ruang yang pernah ingin dimilikinya. Bahkan kini ia mencampakan hati yang pernah menerimanya. Hatiku bergetar, bibir itu tak pernah berhenti merekahkan keindahannya! Tapi, semakin indah bibir itu merekah semakin pilu aku melihat.
Berhentilah Nabila, berhentilah untuk berusaha tegar! Hatiku tak kuasa melihatnya terus menyimpan beban. Beban yang bisa ia simpan, beban yang tak pernah ia bagikan. Mengapa kau rasakan ini sendiri? mengapa kau tak mau ia tau? Mengapa kau biarkan ia pergi darimu?
Hatiku jadi sembilu, ini adalah pemberontakan hatiku! Tapi Nabila tetap tersenyum untuk menutupi kesedihannya, Nabila tetap riang dalam tangisnya. Andai aku bisa menggantikannya untuk menangis saat ini, tentu itu akan segera aku lakukan untuk mengurangi sedikit sesak didadanya.
“Apa kamu baik-baik saja Bil!” Syerly melingkarkan tangan kanannya dipinggang Nabila, Nabila membalasnya dengan senyuman hangat. Aku rasa Nabila telah banyak melakukan kebohongan, jika ia harus menjawab pertanyaan Syerly dengan nada tanpa permasalahan. Ia telah mendapat banyak dosa dari kebohongan yang ia berikan selama acara berlanjut, bahkan setelah acara ini selesei dan massa hubungan mereka berlanjut. Nabila akan tetap membiarkan kebohongannya itu menjadi berlarut-larut.
Hanya aku yang tau pércis keadaan hatinya. Retak, patah, hancur! Mungkin tak bisa melampaui makna dari dalam hatinya. Yang jelas, Nabila hanya ingin bahagia mendapati seseorang yang dicintainya sedang berbahagia.
Dan saampai detik terakhir acarapun tak ada tanda-tanda kesedihan yang menggantung pada dirinya. Dan yang Wahyu dan Angel tau, hanya “Nabila pasti ikut bahagia.”
☼☼☼☼
            “Lihat ini!” Wahyu datang membawa cahaya kecil dalam genggamannya. Kemudian, diterbangkannya cahaya itu! Hingga menghiasi kegelapan malam mereka.
            “Indah sekali!” Gumam Nabila. Wahyu hanya tersenyum simpul, ada rona yang berbeda setiap mereka sedang berdua. Cinta yang ada dikeduanya, cinta yang sama-sama memiliki dan dimiliki itu terlihat kokoh diletakkan pada saat yang bersaamaan dihati kedua insan.
            Tak ada yang dapat mengganggu perkembangan cinta itu meski dalam kebisingan! Ketidak rukunan dan perbedaan. Cinta itu bersemi secara sempurna didalam hati keduanya. Tak ada yang dapat memecah cinta itu hingga menjadi bebarapa bagian.
            Cinta itu terlalu love untuk sebuah lingkaran, terlalu love untuk sebuah persegi panjang! Akh, aku sedang bersemu. Menikmati cinta yang sedang Nabila rasakan. Mungkin terlalu indah, dan indah! Hingga tak kutemukan celah sedikitpun untuk memecah belahnya menjadi dua bagian.
☼☼☼☼
            “Kau ingat! Mengapa aku membiarkanmu melepaskan kunang-kunang itu! Padahal aku sangat menyukainya” Kali ini Nada Nabila sangat berat.
            “Padahal susah payah aku mencarinya untukmu!” Nada Whyu-pun sama beratnya. Kini tangis itu ada dikeduanya. Nabila sendiri memperlihatkannya tepat dihadapan sang Wahyu, begitupun Wahyu. Kini ia mampu untuk menguraikannya langsung.
            “Wahyu! Mengapa rasanya  begitu sulit saat kita bersama?” Nabila melinangkan air matanya perlahan, baru kemudian saat ingin dihapus oleh Wahyu, aliran itu kembali dengan semakin deras.
            “Gak! Aku gak tau Nabila!” Wahyu berusaha menahan air matanya. ia tidak ingin membuat keadaan Nabila semakin sulit.
            “Lalu mengapa? Mengapa kau biarkan Kunang-kunang itu pergi?” Wahyu menahan nafasnya. Ia berusaha menghembuskannya perlahan. Dadanya kembali sesak, hatinya sama seperti Nabila sebelumnya.
            “Jagan bersedih Yu! Aku pernah berbahagia untukmu!” Nabila seperti biasa, memberikan senyumnya tanpa pamrih, meski sebaliknya sekalipun yang sedang ia rasakan.
            “Gak! Aku bahagia Bil! Aku sangat bahagia.” Wahyu menitikan tangisannya dalam pelukan Nabila. Sudah tak ada alasan ia menuruti egonya. Nabila perlu tau Wahyu yang  dulu pernah sangat mencintainya.
            “Aku ingin melepaskanmu, agar hatimu tidak lagi kuikat! Aku egois yah, tidak membiarkanmu bebas bergaul dan memilih siapapun yang engkau mau. Termasuk temanmu.” Kali ini Nabila berbisik. Suaranya melemah, begitupun tenaganya!
            “Apa ini salahku!”
            “Tidak! Itu hakmu, kau pantas memintanya. Aku yang tidak adil menginginkanmu seperti itu”
            “Apa?”
            “Ingat! Ketika aku bilang, Aku gak suka kamu begini dan aku gak suka kamu begitu. Itu adalah ego dari cintaku. Cinta sehatiku”
            Hening. Kalimat itu adalah rangkaian kalimat yang cukup panjang terlontar, kalimat itu kian menyatakan Nabila sudah tidak kuat.
            “Sayang. Sungguh aku sangat mencintaimu! Lebih dari siapapun, aku tak pernah berhenti untuk tetap mencintaimu meski kini aku telah memilih Angel. Percayalah padaku, janjiku tidak palsu.” Kalimat ini adalah kalimat yang paling ditunggu Nabila. Meskipun ia tak pernah ingin mengatakannya, tapi kata-kata itu adalah kata-kata yang sangat dirindukannya. Dalam diam kini hanya perasaan lega. Ingat perasaan gelisahnya? Kini tidak ada.
☼☼☼☼
            Suara riuh gemuruh itu, seketika meleraikan perasaan kesedihan dan kebahagiaan dalam hati Nabila. Kini tak ada lagi yang harus ia tahan dalam hatinya. Ia bebas dari hiruk pikuk kebisingan! Ketidak rukunan dan perbedaan.
            Tapi ada perasaan sedih yang menelusup dalam kalbunya. Ketika Mama dan Papa meraung-raung kehilangan, adik-adik yang menangis tidak tenang dan sekilas kulihat Wahyu terdiam.
            Diamnya kini bukan untuk menenangkan seseorang, bukan lagi untuk menyembunyikan hatinya. Atau berusaha menutupi perasaannya. Diamnya Wahyu kini dengan perasaan hampa, tatapan kosong dan keadaan tak berdaya.
            Aku melihatnya! Sesedih itukah rasanya ditinggalkan seseorang yang sedang disayang. Dan sesedih itukah rasanya saat merelakan kepergian seseorang yang sangat disayang.
            Angel menghampiri Wahyu. Ia adalah seseorang yang diminta Nabila untuk menggantikan dirinya. Menempati ruang kosong yang yang pernah diharapkannya, Aku tau Angel juga mencintai Wahyu dengan tulus. Dengan begitu, Nabila tidak akan hawatir saat ingin meninggalkan Wahyu.
            Tapi tidak untuk Wahyu. Perasaan cintanya masih ada! Begitupun sisa-sisa penyesalannya. Bahkan saat terakhirpun ia tak bisa menjelaskan keadaan yang sebenarnya pada Nabila.
            Kenyataan mengapa ia meninggalkan Nabila! Mengapa ia juga mencampakan Nabila. Wahyu hanya terkesiap saat melihat wajah pucat pujaan hatinya yang masih bisa tersenyum untuknya. Dalam ketidak tahuan dan penderitaan yang pernah ia sebabkan.
            “Cintamu akan abadi dihatku! Seperti cintaku yang selalu abadi dihatimu! Terimakasih Nabila, senyuman ini adalah persembahan cinta yang paling indah yang pernah aku dapatkan”
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
░░░░░░░░░░░░░░░░░▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓

Cari Blog Ini

Entri Populer

KOMIK YANG MEMBERIKU INSPIRASI, IDE BAGUS DAN BANYAK SYARAT MAKNA!!!!!!!!!!!!

KOMIK YANG MEMBERIKU INSPIRASI, IDE BAGUS DAN BANYAK SYARAT MAKNA!!!!!!!!!!!!
Special Komik Ku,



EmJe`S World

Miftahul Jannah(EMJE),,,

“Aku adalah seorang perempuan yang ingin mengenal dan dikenal oleh seorang laki-laki,

Aku adalah seorang teman yang ingin menjadikan dan dijadikan sebagai sandaran hati,

Aku adalah Seorang saudara yang ingin mencontoh dan dicontoh oleh mereka saudara-saudaraku yang baik hati,

Aku adalah seorang murid yang ingin belajar dan diajar dengan guru-guruku saat ini,

Aku adalah seorang anak yang ingin berbakti dan diabdi keluargaku sampai nanti,

Dan aku seorang penulis yang ingin memberi dan diberi pada saat nanti,

Aku adalah seorang hamba yang terus berdoa pada Sang Rabbi sampai akhir hayatku nanti”


Aku… Seorang manusia biasa yang tak luput dari kasih dan mengasihi…


_________________

ємЈΞ